Curahan Seorang Penulis Amatir

Well, pasti udah taulah ya kalau gue nggak cuma nulis di sini tpai juga di FFn dibawah nama pena Andictator. Dan kemaren gue post fic gue yg The Thing About Love di FFn. Pembaca nggak begitu antusias dengan fanfiksi itu. Gue sih cuma batin, ‘ya sudahlah, mungkin pembaca lebih seneng fanfiksi yang ringan’.Mereka lebih antusias dengan Backpack yang notabene humornya agak sadis. Nggak, sadis banget malah. Kyu-nya gue buat kurang ajar banget disitu hahaha tapi emang aslinya Kyu udah kurang ajar kan? 

Sebenernya gue udah punya unek-unek ini sejak gue mulai menulis (kelas 5 SD). Awalnya gue tipe penulis yang cuma ingin review banyak, tapi itu perlahan-lahan berubah. Gue semakin tua, dan gue semakin menyadari bahwa inti dari menulis adalah bersenang-senang dan memperbaiki tulisan agar lebih baik lagi. Pujian itu hanya bonus namun kritik yang kontruktif adalah harus. 

Gue mempublish fanfiksi gue ke internet karena daripada dibiarkan membusuk di laptop ya mending dipublish kan biar ada orang yang baca? Ya, syukur-syukur kalau ada yang baca, lebih bersyukur lagi kalau ada yang ngasih pujian dan tak sabar menunggu kelanjutannya. Tapi gue akan lebih bersyukur lagi kalau ada orang yang mau memberi kritik konstruktif

Gue sadar fanfiksi gue tidak sempurna. Jauh dari kata itu malah. Makanya gue mempublish fanfiksi itu agar ada yang memberi kritik, supaya gue bisa jadi lebih baik lagi agar kalian tidak kecewa dengan tulisan gue. Tapi yah, dasar manusia Indonesia, senangnya berbasa-basi. Gue jarang dapat kritik konstruktif, kebanyakan pujian atau sekedar kata ‘lanjut’. Atau ada juga yang komplain. Oke, gue terima semuanya. Dengan lapang dada dan tanpa dendam. 

Tapi meskipun begitu tolong dicatat bahwa ‘komplain’ dengan ‘kritik konstruktif’ adalah sesuatu yang berbeda. Komplain adalah ketika lu memberi komentar dengan nada negatif tanpa memberikan solusi. Sedangkan kritik konstruktif adalah ketika lu menunjukkan kesalahan gue dan memberi tahu gue bagaimana cara membenahinya aka solusi. See? Mereka beda. Gue nggak cuma butuh komplain lu, tapi juga solusi lu. Lu mungkin berpikir fanfiksi gue tidak begitu bagus lalu lu komplain. Lu enggak memberi gue solusi untuk berbenah, tapi gue tetap harus berterimakasih ke lu karena lu udah memberitahu gue kesalahan gue. 

Ini cuma keluhan biasa. Ga usah dibawa ke hati. Gue sayang kalian semua, pembaca gue. Gue memang terkadang kurang ajar dengan membiarkan fanfiksi gue tanpa dilanjutkan sampai selesai. Ya, kurang ajar banget, tapi penulis tetap manusia kan? Punya malas dan punya hati :p 

Udah ah, cari inspirasi dulu. Siapa tau gue besok ngupdate Backpack wakakakak

The Thing About Us


Betulkah cinta tidak mengenal gender? Tapi mengapa dunia memandang kami jijik setiap saat aku mengaitkan jemariku dengannya?

Super Junior © diri mereka sendiri, SM

EXO © diri mereka sendiri, SM

Gue tidak punya apa-apa kecuali fanfiksi dan laptop yang dipakai untuk membuat ini.

Didekasikan kepada semua pembaca fic ahjussi tersayang yang tak dapat disebutkan satu-satu.

Ai lab yuuuu all puuuul :-*

Continue reading